Membuat kontrak konstruksi yang baik adalah keterampilan yang harus diketahui oleh setiap pembangun, baik dia adalah pemilik-pembangun tunggal atau kepala perusahaan konstruksi besar. Meskipun berbagai kontraktor menggunakan daftar periksa yang berbeda saat membuat kontrak, ada kesamaan yang harus diikuti, apa pun bentuk kontrak cetaknya. Dalam sebagian besar kontrak yang baik, pembuat kontrak memulai dengan item baris yang paling dasar, menyesuaikan kontrak dengan kompleksitas proyek.
Selain pekerjaan konstruksi itu sendiri, pembuatan kontrak adalah salah satu bagian terpenting dari sebuah proyek. Semakin rinci kontraknya, semakin baik; bahkan hal-hal yang dianggap masuk akal pun tidak boleh diabaikan.
Ada tujuh bidang utama yang perlu dipertimbangkan ketika mengembangkan keterampilan Anda dalam membuat kontrak yang sukses untuk bisnis konstruksi Anda.
Dokumen Kontrak
Yang disebut "kontrak konstruksi" sering kali adalah a kombinasi dokumen individual merinci berbagai aspek proyek, atau dapat berupa dokumen multi-halaman yang kompleks dengan banyak bagian yang memberikan rincian tentang berbagai aspek perjanjian.
Pelajari tentang 10 dokumen atau klausul berbeda yang dapat dimasukkan dalam kontrak konstruksi yang baik. Apa pun yang Anda bangun, memiliki kontrak yang solid merupakan salah satu langkah pertama menuju keberhasilan proyek.
Jenis Kontrak
Berbagai jenis kontrak konstruksi digunakan dalam industri bangunan, namun para profesional umumnya lebih memilih yang tertentu. Jenis kontrak konstruksi biasanya ditentukan oleh cara pencairan akan dilakukan, namun dapat juga menentukan persyaratan lain, seperti durasi, kualitas, spesifikasi, dan masalah lain yang sama pentingnya.
Pelajari tentang empat jenis kontrak berbeda yang digunakan dalam industri bangunan, dan cara memilih kontrak yang tepat untuk tujuan Anda.
Negosiasi Kontrak yang Sukses
Ketika saatnya tiba bagi seorang pembangun untuk duduk bersama perwakilan serikat pekerja atau pemangku kepentingan proyek, dia perlu bersiap. A negosiator yang baik harus memiliki karakteristik dan keterampilan yang memungkinkan tercapainya kesepakatan yang tepat—kesepakatan yang mencapai tujuan yang ditetapkan sambil tetap memuaskan kedua belah pihak. Negosiasi tatap muka, meskipun jarang terjadi, terkadang dapat memperburuk keadaan. Trik dan metode tertentu dapat memastikan bahwa setiap orang meninggalkan meja dengan perasaan bahwa mereka memiliki banyak hal.
Penyewaan Langsung atau Subkontrak
Pembangun mempunyai dua pilihan untuk menyelesaikan pekerjaan pada suatu proyek: mempekerjakan langsung karyawan mereka sendiri atau mensubkontrakkan pekerjaan tersebut kepada kontraktor independen. Ini bukanlah keputusan yang mudah.
Subkontrak dapat menawarkan jaminan yang dapat membuat pekerjaan Anda lebih mudah, sementara mempekerjakan seseorang secara langsung memerlukan upaya tambahan dalam hal pengawasan dan manajemen. Namun perekrutan langsung sering kali memberi pembangun kendali lebih besar terhadap biaya dan kualitas. Bagaimana kontraktor memutuskan di antara keduanya? Berdasarkan ruang lingkup proyek dan hubungan yang ada dengan subkontraktor, manajer proyek akan membuat keputusan berdasarkan apa yang paling hemat biaya dan tepat waktu.
Perjanjian kontrak konstruksi merupakan dokumen pokok yang menetapkan tanggal dan menentukan pihak mana yang akan ikut serta dalam proses konstruksi. Biasanya, perjanjian kontrak dibuat antara pemilik proyek dan kontraktor (atau pemasok) yang menyediakan layanan yang diminta. Kontrak umumnya berisi beberapa bagian atau klausul (atau terkadang dokumen tambahan) yang menjelaskan ruang lingkup, syarat, dan ketentuan perjanjian. Penulisan hukumnya bisa jadi berat, dan kedua belah pihak sering kali melibatkan pengacara saat menangani dokumen khusus ini.
Kondisi lokasi yang berbeda dapat meningkat biaya konstruksi dan dapat menunda peletakan batu pertama proyek tersebut. Kontraktor yang mengembangkan kontrak perlu mengetahui cara menangani kemungkinan ini dan menyertakan bahasa yang melindungi dari keadaan yang tidak terduga. Biasanya, kondisi lokasi yang berbeda muncul pada minggu-minggu pertama proyek, yang berpotensi mempengaruhi jadwal dan menyebabkan penundaan yang tidak terduga. Mengingat dampak penundaan, penting untuk mendokumentasikan bagaimana hambatan tersebut berdampak pada kontrak secara umum.
Klausul Eskalasi Kontrak Konstruksi
Klausul eskalasi sering kali dituangkan dalam kontrak konstruksi. Mereka biasanya disertakan dalam proyek-proyek konstruksi besar, dimana pekerjaan tersebut mungkin memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk menyelesaikannya dan dimana pekerjaan tersebut mempunyai dukungan keuangan dan risiko yang besar. Misalnya, potensi perubahan ekonomi seperti kekurangan gas atau kelebihan minyak mungkin memerlukan klausul eskalasi kontrak, bahkan pada proyek skala kecil dan menengah. Jika dilaksanakan dengan benar, klausul eskalasi melindungi kontraktor dari biaya yang tidak terduga.