Windsock, perlengkapan yang tak lekang oleh waktu dan penuh warna di setiap bandara, memberikan informasi penting kepada pilot. Ini jauh lebih aman—dan lebih hemat—agar pesawat lepas landas dan mendarat melawan angin dan menghindari lepas landas dan mendarat karena angin penarik. Selain itu, semua pesawat memiliki komponen crosswind bersertifikasi maksimum—kecepatan crosswind yang membuat terbang menjadi berbahaya. Oleh karena itu, ini penting untuk pilot memiliki cara yang cepat dan mudah untuk menentukan kecepatan dan arah angin sebelum lepas landas atau mendarat—seperti windsock.
Teknologi yang Lebih Baik
Sejujurnya, kecuali dalam keadaan yang paling tidak biasa, pilot memiliki kemampuan yang jauh lebih akurat—tidak melakukannya sebutkan cara yang lebih maju secara teknologi—cara untuk mengetahui kecepatan dan arah angin daripada hanya melihatnya kaus kaki angin. Misalnya, pengatur lalu lintas udara (ATC) secara rutin memberikan informasi tersebut sebelum mengizinkan pesawat lepas landas atau mendarat.
Pilot juga dapat meminta laporan cuaca melalui Layanan Penjawab Cuaca Telepon Otomatis (PATWAS) atau Layanan Pengarahan Informasi Telepon (TIBS) milik Pilot. Dan banyak bandara terus-menerus menyiarkan kondisi cuaca melalui Informasi Terminal Otomatis Service (ATIS), Sistem Pengamatan Permukaan Otomatis (ASOS), atau Sistem Pengamatan Cuaca Otomatis (AWOS). Kondisi tersebut mencakup kecepatan dan arah angin yang ditentukan oleh anemometer atau sensor jenis lain yang terletak di lapangan—terkadang pada tiang yang menopang kaus kaki angin.
Meskipun demikian, windsock, juga dikenal sebagai kerucut angin, dapat memberikan informasi penting kepada pilot ketika teknologi gagal atau kapan mendarat di bandara atau lapangan terbang tanpa ATC.
Warna
Menurut Administrasi Penerbangan Federal (FAA) spesifikasi, kaus kaki angin mungkin berwarna oranye solid, kuning, atau putih dan tidak boleh memiliki tulisan atau logo apa pun. Namun, warna yang merupakan indikator kecepatan angin terbaik memiliki warna yang bergantian—misalnya oranye dan putih—atau memiliki garis-garis pada titik-titik penting.
Spesifikasi Lainnya
FAA merekomendasikan panjang delapan kaki dan diameter tenggorokan 18 inci atau panjang 12 kaki dan diameter tenggorokan tiga kaki. Kainnya harus anti air dan tahan warna.
Rangka yang dipasangi windsock harus mampu menahan leher kain windsock agar tetap terbuka penuh saat tidak ada angin. Dan itu harus memungkinkan windsock berputar seperti baling-baling angin. Kerangka tersebut dapat mencakup penerangan untuk windsock, atau windsock dapat diterangi dari dalam.
Rakitan windsock harus dapat beroperasi dengan benar pada kisaran suhu -67 derajat Fahrenheit (-55 derajat Celcius) hingga 131 derajat Fahrenheit (55 derajat Celsius) dan dengan kecepatan angin hingga 75 knot (86 mil per jam).
Memperkirakan Kecepatan Angin
Windsocks dibuat untuk menyesuaikan diri melawan angin ketika kecepatan angin mencapai tiga knot (3,5 mph). Pada kecepatan angin tersebut, hanya segmen pertama dari windsock yang akan diperpanjang. Jika windsock memanjang ke timur laut, maka angin datang dari barat daya, atau barat daya.
Ruas kedua kaus kaki memanjang ketika kecepatan angin telah mencapai enam knot; segmen ketiga, sembilan knot; dan segmen keempat, 12 knot. Pada kecepatan angin 15 knot (17 mph) atau lebih, kaus kaki angin akan memanjang sepenuhnya dan menjauhi arah datangnya angin.
Sejarah Windsock
Berabad-abad yang lalu, pada Hari Anak Laki-Laki tahunan, orang Jepang menggunakan kertas atau tabung kain berbentuk koi, yang disebut koinobori, yang dipasang di tiang bambu dan ditiup angin untuk merayakan ayah dan keturunan laki-lakinya. Tabung terbesar biasanya berwarna hitam dan melambangkan ayah. Anak laki-laki tertua sering kali diberi warna merah.
Mulai sekitar tahun 150 M, bangsa Romawi menggunakan spanduk berwarna-warni seperti kaus kaki angin untuk mengidentifikasi berbagai divisi militer.
Pada abad ke-19, kapal layar menggunakan layar angin yang berbentuk seperti tabung atau corong lebar untuk mengangkut oksigen ke tingkat yang lebih rendah di kapal. Layar angin ini diyakini menjadi inspirasi windsock modern.