Pertunjukan monolog adalah salah satu tugas terpenting di kelas drama. Tugas ini melibatkan lebih dari sekedar melafalkan baris-baris di depan kelas. Kebanyakan guru drama mengharapkan siswanya meneliti drama tersebut, mengembangkan karakter yang unik, dan tampil dengan percaya diri dan terkendali.
Memilih Monolog yang Tepat
Jika Anda menampilkan monolog untuk kelas drama, pastikan Anda mengikuti spesifikasi tugasnya. Dapatkan saran dari instruktur Anda tentang sumber monolog pilihan.
Monolog dapat ditemukan dalam berbagai bentuk:
- Putar Lengkap: Baik itu berdurasi penuh atau satu babak, sebagian besar drama memiliki setidaknya satu monolog yang layak untuk ditampilkan.
- Monolog Film: Beberapa guru drama tidak mengizinkan siswa memilih pidato dari sebuah film. Namun, jika instruktur tidak keberatan dengan monolog sinematik, Anda dapat menemukannya monolog film yang bagus di sini.
-
Buku Monolog: Ada ratusan buku yang hanya berisi monolog. Beberapa dipasarkan untuk aktor profesional, sementara yang lain diperuntukkan bagi pemain sekolah menengah atas dan kelas menengah. Beberapa buku merupakan kumpulan monolog asli yang “berdiri sendiri”.
Monolog yang "berdiri sendiri" bukanlah bagian dari drama yang utuh. Ini menceritakan kisah singkatnya sendiri. Beberapa guru drama mengizinkannya, namun beberapa instruktur lebih memilih siswa untuk memilih monolog dari drama yang diterbitkan sehingga pemain dapat mempelajari lebih lanjut tentang latar belakang karakter tersebut.
Teliti Dramanya
Setelah Anda memilih monolog, bacalah baris-barisnya dengan lantang. Pastikan Anda merasa nyaman dengan bahasa, pengucapan, dan definisi setiap kata. Biasakan diri Anda dengan permainan lengkapnya. Hal ini dapat dicapai hanya dengan membaca atau menonton drama tersebut. Anda dapat lebih meningkatkan pemahaman Anda dengan membaca analisis kritis dan/atau a ulasan drama tersebut.
Pelajari juga tentang kehidupan penulis naskah drama dan era sejarah di mana drama tersebut ditulis. Mempelajari konteks drama akan memberi Anda wawasan tentang karakter Anda.
Ciptakan Karakter Unik
Meskipun meniru penampilan aktor favorit Anda mungkin menggoda, Anda harus mengupayakan orisinalitas. Guru drama Anda tidak ingin melihat salinan penggambaran Brian Dennehy Willy Lowman di dalam Kematian Seorang Penjual. Temukan suara Anda sendiri, gaya Anda sendiri.
Karakter hebat dapat dirasakan dan ditampilkan dengan berbagai cara. Untuk menciptakan interpretasi unik tentang subjek Anda, pelajari busur karakter Anda. Sebelum atau sesudah penampilan monolog Anda, guru drama Anda mungkin akan menanyakan pertanyaan tentang karakter Anda. Pertimbangkan untuk mengembangkan jawaban terhadap beberapa pertanyaan berikut:
- Apa latar belakang karakter Anda?
- Bagaimana karakter Anda berubah sepanjang drama?
- Apa kekecewaan terbesar karakter Anda?
- Momen paling membahagiakan?
- Ketakutan terdalam?
Kadang-kadang instruktur drama mengharapkan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini saat masih dalam karakter. Jadi, belajarlah berpikir, berbicara, dan bereaksi seperti karakter Anda dalam berbagai situasi.
Lakukan dengan Percaya Diri
Mempelajari sastra dan mengembangkan karakter hanyalah setengah dari perjuangan. Anda harus bersiap untuk tampil di depan instruktur Anda dan seluruh kelas. Selain pepatah lama “latihan, latihan, latihan”, berikut beberapa tip berguna untuk dipertimbangkan:
- Hafalkan dialog Anda hingga menjadi kebiasaan Anda. Cobalah berbagai macam emosi untuk menemukan gaya mana yang paling cocok untuk Anda.
- Latihan proyeksi. Saat Anda “memproyeksikan” Anda berbicara cukup keras agar audiens dapat mendengar Anda dengan jelas. Saat Anda melatih monolog Anda, bersuaralah sekeras yang Anda inginkan. Pada akhirnya, Anda akan menemukan tingkat vokal yang ideal.
- Lakukan latihan pengucapan. Ini seperti latihan untuk lidah Anda. Semakin banyak Anda berlatih pengucapan, semakin baik audiens memahami setiap kata.