Istilah "kriminologi" dan "peradilan pidana" sering kali digunakan secara bergantian meskipun keduanya bukanlah hal yang sama.
Jika Anda bertanya kepada 10 mahasiswa yang berencana bekerja sebagai petugas polisi apa yang mereka pelajari, kemungkinan besar separuh dari mereka akan memberi tahu Anda kriminologi dan separuh lainnya akan menjawab peradilan pidana.
Bidang-bidang tersebut pasti berkaitan, tetapi Anda harus dapat membedakan keduanya jika Anda sedang mencari jenis karir ini.
Perbedaan Antara Peradilan Pidana dan Kriminologi
Kriminologi adalah studi tentang kejahatan dan penyebab, biaya, dan konsekuensinya. Peradilan pidana adalah sistem di mana kejahatan dan penjahat dideteksi, ditahan, diadili, dan dihukum. Orang yang mempelajari peradilan pidana sebenarnya mempelajari semua komponen dan cara kerja sistem yang berbeda.
Komponen Sistem Peradilan Pidana
Tiga komponen utama membentuk sistem peradilan pidana: penegakan hukum, pengadilan, dan koreksi. Mereka bekerja sama untuk mencegah dan menghukum perilaku menyimpang.
Penegakan hukum
Fungsi ini mungkin yang paling terlihat. Petugas kepolisian biasanya merupakan kontak pertama seorang penjahat dengan sistem peradilan pidana.
Polisi berpatroli di masyarakat untuk membantu mencegah kejahatan, menyelidiki kejadian kejahatan dan menangkap orang-orang yang dicurigai melakukan kejahatan. Penjahat memasuki sistem pengadilan setelah mereka ditangkap.
Sistem Pengadilan
Sistem pengadilan terdiri dari pengacara, hakim, dan juri, serta staf tambahan. Bersalah atau tidaknya seorang tersangka ditentukan di pengadilan. Tersangka, yang kini berstatus terdakwa, ditawari kesempatan untuk membela diri di pengadilan jika bukti-bukti diajukan.
Dia kemudian dibebaskan atau diketahui melakukan kejahatan yang dituduhkan. Jika dia dinyatakan bersalah, tersangka menerima hukuman atau hukuman berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh hakim dan undang-undang. Terdakwa diserahkan ke sistem pemasyarakatan setelah dijatuhi hukuman.
Sistem Koreksi
Sistem pemasyarakatan mencakup segala bentuk hukuman dan hukuman. Ini termasuk penahanan dan masa percobaan. Seorang terpidana pidana menjadi tanggung jawab sistem pemasyarakatan sampai hukuman penuhnya dijalani atau diringankan.
Sejarah Kejahatan dan Hukuman
Sistem peradilan pidana berakar pada Republik Romawi dan Inggris abad pertengahan, yang merupakan salah satu alasan mengapa bahasa Latin tetap menjadi dasar bahasa pengadilan.
Konsep-konsep seperti restitusi dan eksekusi dibawa dari zaman kuno. Namun, hukuman kuno lainnya seperti mutilasi, cambuk, dan pencitraan merek sebagian besar telah dihapuskan di negara-negara industri karena kepekaan dan pemahaman kita terhadap kejahatan telah berubah.
Penahanan dan sistem penjara baru digunakan secara luas pada tahun 1800-an. Ketika masyarakat menganggap perlu untuk memisahkan penjahat dari penduduk sebelum waktu tersebut, dia biasanya diasingkan dan sering kali diancam akan dibunuh jika kembali ke rumah.
Kepolisian Modern
Perkembangan lain yang relatif baru dalam peradilan pidana adalah kepolisian modern. Dulunya dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab setiap warga negara laki-laki, menjaga komunitas yang aman dan tenteram kini telah menjadi fungsi pemerintah.
Sistem peradilan pidana terus berkembang melalui kerja para kriminolog dan penegak hukum profesional saat kami mencari cara untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada korban, saksi, masyarakat, tersangka, dan terpidana penjahat.
Studi tentang peradilan pidana membantu kita mempelajari cara-cara yang lebih baik untuk menyelesaikan kejahatan dan melindungi warga negara.
Jelajahi Karir di Peradilan Pidana
Peradilan pidana menawarkan banyak sekali pilihan karir. Mereka yang tertarik untuk bekerja di lapangan dapat menemukan banyak peluang kerja di pengadilan, lembaga pemasyarakatan, atau sistem penegakan hukum.