Flutophone mungkin terlihat seperti mainan, tetapi itu adalah pre-band yang sah instrumen milik keluarga angin.
Manfaat sebagai instrumen pertama berlipat ganda. Itu tidak mahal, terbuat dari plastik yang tahan lama dan ringan, dan membutuhkan sedikit kekuatan napas, tidak seperti seruling atau klarinet yang sebenarnya. Corongnya akrab bagi kebanyakan orang, dan digunakan seperti peluit wasit umum.
Dasar-dasar
Flutophone berbentuk seperti klarinet. Ini memiliki tubuh silinder sepanjang kaki dengan lubang di sepanjang panjangnya. Instrumen ini memiliki satu lubang di sepanjang bagian bawah. Jempol tangan kiri digunakan untuk menutup lubang ini saat bermain. Telunjuk, tengah dan jari manis tangan kiri digunakan untuk menutupi tiga lubang atas, dan kelingking tidak digunakan. Jempol kanan diletakkan di atas sandaran ibu jari di sepanjang bagian bawah, sedangkan telunjuk, tengah, manis, dan kelingking tangan kanan digunakan untuk menutupi empat lubang bawah.
Untuk memainkan instrumen, tutup lubang yang sesuai dengan penjarian not, dan tiup perlahan melalui corong. Jumlah napas yang digunakan membantu menciptakan perubahan dalam kenyaringan, kelembutan, dan penekanan nada.
Corongnya dapat dilepas dan juga dapat digunakan untuk menyetel flutofon. Menarik keluar corong akan menurunkan nada. Mendorongnya masuk meningkatkan nada.
Untuk memainkan C tengah, semua lubang, termasuk yang ada di bawah, ditutup.
Sebuah flutophone adalah batu loncatan untuk membantu anak-anak belajar konsep membaca lembaran musik.
Flutophone vs Instrumen Lainnya
Mirip dengan seruling konser, flutofon bernada C. Instrumen populer lainnya yang bernada C termasuk piano, biola, oboe, bassoon, dan harpa. Anda dapat memainkan skala kromatik penuh pada flutofon.
Ini sering menjadi instrumen pemula karena anak kecil senang memainkan instrumen yang relatif mudah dipelajari dan mudah dimainkan.
Perbedaan Antara Flutofon dan Perekam
Perekam, juga dikenal sebagai seruling balok, adalah instrumen awal lainnya yang umum di kalangan anak kecil. Sejarahnya berawal dari periode musik Barok dari komposer Johann Sebastian Bacho. Flutophone, ditemukan pada tahun 1943. Kedua instrumen memainkan nada yang sama. Perbedaan yang paling signifikan adalah flutophone sedikit lebih mudah digunakan oleh anak kecil. Anak-anak kecil dapat memulai dengan flutophone dan kemudian lulus ke perekam dengan lancar.
Flutofon | Perekam | |
---|---|---|
Kontrol napas | Flutophone lebih mudah dimainkan karena membutuhkan lebih sedikit kontrol udara. | Perekam membutuhkan lebih banyak kontrol dan kekuatan untuk bermain. |
Nada | Flutophone memiliki nada yang kurang halus karena corong peluitnya, yang dapat memberikan kualitas yang melengking. | Perekam memiliki nada yang lebih lembut dengan kualitas band konser yang lebih banyak. |
lubang jari | Lubang jari flutophone memiliki alur yang memudahkan untuk mengetahui apakah Anda menutupi lubang dengan benar. | Pada perekam, lubangnya halus. |
Keserbagunaan | Sebuah flutophone dapat memainkan nada lebih sedikit daripada perekam. | Perekam dapat memainkan semua nada. |
Harga | Flutophone sedikit lebih murah, dengan biaya sekitar $5. | Perekam harganya sekitar dua kali lipat, kira-kira seharga $ 10. |