india tidak memiliki luas daratan, jumlah penduduk, atau kepadatan industri seperti Tiongkok atau India—tetapi sebagai negara yang masih muda dan sedang berkembang ini memiliki potensi besar bagi dunia usaha yang ingin mengimpor atau mengekspor produk konsumen barang-barang.
Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk menyusun strategi pengadaan atau impor produk di pasar Indonesia yang sedang berkembang.
Fakta Tentang Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan (rangkaian atau gugusan pulau) terbesar di dunia, terbentang seluas 735.358 mil persegi, dengan tujuh belas ribu pulau, dan jumlah penduduk 264 juta jiwa. Iklimnya biasanya tropis, panas, dan lembab. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, Inggris, Belanda dan dialek lokal, dan mayoritas penduduknya berusia di bawah 25 tahun.
Populasi Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, dan merupakan pusat populasi terbesar keempat secara keseluruhan. Kepulauan ini telah menjadi wilayah yang berharga selama hampir dua milenium, namun hanya dalam 50 tahun terakhir, negara ini telah mengalami perubahan besar. pergolakan ekonomi yang bertepatan dengan deforestasi besar-besaran, pertambangan, dan polusi, serta kontroversi baru mengenai identitas politik negara-negara tersebut. negara. Negara ini memiliki pertumbuhan populasi tercepat di Asia dan sedang berjuang untuk mendapatkan statusnya sebagai negara industri baru.
Pertumbuhan ekonomi, kepadatan penduduk, dan dampak lingkungannya jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara berkembang lainnya, dan dampak sosial dari industrialisasi, urbanisasi, dan reorganisasi sosial belum sepenuhnya terealisasi diwujudkan.
Sektor jasa saat ini merupakan segmen perekonomian terbesar, menyumbang 43,6% PDB, diikuti oleh industri (39,3%) dan pertanian (13,1%).
Prospek Pertumbuhan
Berdasarkan Bank Dunia, Indonesia terus mencatat pertumbuhan ekonomi yang signifikan; selama krisis keuangan global tahun 2008, kinerja india mengungguli negara-negara tetangganya, dan bergabung dengan Tiongkok dan India sebagai satu-satunya anggota G20 yang mencatatkan pertumbuhan.
Sebagian besar kesuksesan Indonesia sebagian besar berasal dari dalam negeri. Artinya, konsumsi domestik (sekitar 60%) telah memungkinkan Indonesia tumbuh lebih cepat dibandingkan negara tetangganya, seperti Singapura, yang perekonomiannya lebih bergantung pada perdagangan impor/ekspor sehingga lebih rentan terhadap melambatnya permintaan ekspor. Ekspor Indonesia, seperti gas, mineral, minyak sawit mentah, peralatan listrik, dan produk karet, bernilai sekitar 25% terhadap perekonomian negara.
Produk Buatan Dalam Negeri
Produk-produk Indonesia yang paling terkenal adalah karet, minyak, minyak sawit, makanan laut dan hasil hutan, kakao, kopi, tanaman obat, dan rempah-rempah. Ekowisata menarik orang-orang dari seluruh dunia untuk melakukan kegiatan seperti retret yoga, selancar, dan petualangan untuk melihat satwa liar yang semakin langka dan terspesialisasi di nusantara.
Meskipun populasinya masih muda dan beragama konservatif, industri kosmetik di Indonesia baru-baru ini mengalami booming yang berfokus pada krim bibir dengan hasil akhir matte yang tidak membuat kering.
Mengekspor ke Indonesia
Pasar Indonesia sangat besar dan kompetitif, sehingga menentukan apa yang dicari generasi muda Indonesia sangatlah penting. Pemerintah pusat terus mengupayakan pembangunan infrastruktur, dan perusahaan-perusahaan AS telah berada pada posisi yang baik sejak tahun 1970an untuk mencapai tujuan tersebut. memasok jenis layanan arsitektur, teknik, dan manajemen proyek yang diperlukan untuk memperoleh keuntungan besar dari proyek-proyek di Indonesia.
Jika Anda tertarik untuk mengekspor ke Indonesia, pendekatan terbaik Anda untuk memasuki pasar adalah bekerja sama dengan agen lokal dan distributor. Layanan Komersial AS di Jakarta membantu perusahaan-perusahaan AS mengidentifikasi dan mengkualifikasi potensi perwakilan Indonesia. Setelah Anda menemukan perwakilan yang memenuhi syarat, kunjungi Jakarta dan temui dia. Seperti pasar konsumen di negara lain, masyarakat Indonesia cenderung mendasarkan keputusan pembelian mereka pada harga yang kompetitif, pilihan pembiayaan, dan lain-lain layanan purna jual.