Produktivitas gudang adalah sejumlah pengukuran yang akan dianalisis oleh manajemen untuk memantau kinerja operasional gudangnya. Dasar dari banyak ukuran yang digunakan dalam produktivitas gudang didasarkan pada berapa banyak biaya untuk melakukan suatu operasi. Studi tentang produktivitas tenaga kerja dimulai dengan analisis operasi berulang di lingkungan manufaktur.
Studi waktu dan gerak dilakukan oleh insinyur industri, yang akan mengamati seberapa panjang garis tersebut operator melakukan operasi tertentu dan kemudian menghitung waktu standar secara matematis operasi. Operasi gudang tidak seperti produksi karena tidak berulang, namun sejumlah langkah telah dirancang untuk membantu mengukur produktivitas gudang.
Manfaat Pengukuran Tenaga Kerja
Operasi gudang tidak sama dengan jalur produksi dan staf gudang tidak melakukan tugas berulang yang sama setiap shift. Namun, mereka melakukan sejumlah tugas serupa selama periode waktu tertentu. Untuk mengukur produktivitas gudang, pihak manajemen harus menerapkan standar pengukuran yang dapat digunakan operasi yang terjadi di gudang, misalnya melakukan inventarisasi fisik atau menempatkan barang di tempat pengambilan daerah.
Namun, di gudang, ada sejumlah faktor yang dapat mengubah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu tugas. Penggunaan Perencanaan Sumberdaya Perusahaan (ERP) sistem dapat dengan mudah menghitung lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu operasi, namun pengukuran standar harus dihitung menggunakan metode pengambilan sampel atau studi waktu. Hanya setelah pengukuran standar disepakati barulah manfaat pengukuran tenaga kerja dapat dinikmati.
Manfaat utama manajemen gudang adalah bahwa standar dapat membantu ketika ada perubahan yang harus dilakukan perubahan tata letak gudang, perubahan dok pemuatan atau pengiriman, dan pengurangan staf. Pengukuran tenaga kerja standar yang dikombinasikan dengan jumlah operasi yang dilakukan di gudang pada setiap shift atau serangkaian shift dapat menghasilkan gambaran kinerja gudang yang akurat.
Masalah Dengan Pengukuran Tenaga Kerja
Ada sejumlah masalah dalam penggunaan pengukuran tenaga kerja yang dapat mempertanyakan validitas analisis kinerja gudang. Standar pengukuran tenaga kerja dapat berubah seiring waktu. Perubahan teknologi, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras gudang, dapat mengubah standar dan oleh karena itu analisis menjadi batal.
Jenis, ukuran, dan variasi bahan yang dipindahkan di gudang dapat berubah seiring waktu, sehingga dapat menambah atau mengurangi pengukuran standar. Selain itu, perubahan tata letak gudang atau perubahan proses dapat mengubah pengukuran standar secara drastis. Penting untuk diingat bahwa pengukuran tenaga kerja standar memang berfluktuasi dan keputusan gudang juga berfluktuasi berdasarkan pengukuran ini, pengukuran tersebut harus mutakhir dan berdasarkan pada gudang saat ini operasi.
Standar Pra-Rekayasa
Standar yang telah direkayasa sebelumnya mengambil operasi gudang normal dan menguranginya menjadi sejumlah elemen yang lebih kecil, yang bila digabungkan bersama-sama, akan membentuk keseluruhan operasi. Elemen-elemen tersebut mencakup semua komponen operasi aktual, ditambah perjalanan, istirahat, dan barang-barang lain yang diperlukan akan didasarkan pada rata-rata operator gudang. Nilai waktu yang membentuk suatu operasi didasarkan pada pengukuran waktu yang mereduksi semua operasi gerak menjadi satuan pengukuran waktu (TMU).
Satu TMU setara dengan 0,00001 jam. TMU ini telah dikembangkan sejak tahun 1940an untuk setiap pergerakan yang dilakukan operator. Departemen Pertahanan (DoD) menerbitkan buku pegangan pada tahun 1967 yang menjelaskan dasar-dasar TMU yang disebut Data Waktu Standar Penanganan Material. TMU dapat digunakan untuk menghitung lamanya waktu yang diperlukan untuk operasi apa pun.
Ringkasan
Dalam mengukur produktivitas gudang, manajemen gudang memiliki sejumlah opsi untuk menghitung kinerja berdasarkan pengambilan sampel, operasi standar, atau studi waktu. Meskipun semua opsi ini mempunyai manfaat dan permasalahan, pengukuran harus dijadikan sebagai panduan dan kinerja diukur berdasarkan panduan tersebut. Dengan cara ini kinerja gudang dapat dinilai secara adil.